Minggu, 01 Februari 2009

30 JALAN MENUJU SURGA


MUQADDIMAH

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memujiNya, memohon pertolongan kepadaNya dan memohon ampunanNya. Kami berlindung kepada Allah dari keburukan diri-diri kami dan kejelekan-kejelekan perbuatan kami. Barang siapa yang  diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang  dapat yang  menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan maka tidak ada yang  dapat memberinya petunjuk. Kami bersaksi bahwa  tidak ada ilah yang  berhak disembah selain Allah dan kami bersasksi bahwa  Muhammad adalah  hamba dan rasulNya. Amma ba'du.

Ini sebuah risalah dengan judul "30 penyebab masuk surga ", kami kumpulkan di dalamnya beberapa ayat dan hadits-hadits yang  shahih yang  menerangkan tentang amal-amal yang  menjadi  sebab masuknya seseorang ke dalam surga -dengan karunia Allah -. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa  amal - amal ini menjamin pelakunya akan masuk surga tanpa memandang aqidahnya, karena sesungguhnya tidak ada yang  akan masuk surga kecuali orang yang  beriman (mukmin). Sebaliknya, orang yang  kafir atau musyrik seandainyapun ia melakukan sebagian dari amal-amal ini ataupun seluruhnya maka tetap amal-amal tersebut tidak akan mengantarkannya ke surga karena Allah  berfirman :

"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu:"Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi". (QS. Az Zumar [39]:65)

 

Dan Allah  berfirman tentang orang-orang kafir: (QS. Al furqan [25]:23)

"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (QS. Al furqan [25]:23)

 

Oleh karena itu Islam adalah  syarat pertama yang  harus dipenuhi untuk diterimanya amal apapun.

 

Adapun syarat kedua yang  wajib menyertai setiap amal agar diterima disisi Allah   adalah  ikhlas dalam beramal karena Allah  semata yakni orang yang  melakukan amal tersebut wajib menghendaki dengan amalnya tersebut wajah Allah  tanpa menyekutukanNya dengan makhluk lain. Dalil tentang ini adalah  sabda Rasulullah: 

 

إِنَّ اللهَ تَعَالىَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ خَالِصًا، وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ. [رواه النسائي، صحيح الجامع 1856]

 

"Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menerima dari amal kecuali apa yang  ikhlas dan hanya menghendaki wajahNya". (HR. An-Nasai, shahihul jami', 1856)

 

Adapun syarat yang ketiga untuk diterimanya amal adalah mengikuti (mutaba'ah)  tuntunan Rasulullah. Oleh karena itu dalam risalah ini kami hanya mencukupkan dengan hadits-hadits yang shahih yang telah tsabit (tetap) dari Rasulullah.

Saya mohon kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa dengan Asma' (nama-nama)Nya yang maha indah dan sifat-sifatNya yang  Maha Tinggi agar menjadikan amal ini dan seluruh amal-amal kita ikhlas untukNya semata. Dan agar Dia memberi manfaat kepada saya dan seluruh saudara-saudara semuslim dengan amal ini. Dan agar Dia mencatat pahalanya untukku dan kedua orang tuaku pada hari yang tidak bermanfaat lagi harta dan anak-anak kecuali siapa yang datang menghadap Allah  dengan hati yang bersih. Jika saya benar maka itu adalah  dari Allah dan karuniaNya dan jika saya salah maka dari diri saya dan dari syetan.

Maha suci Engkau ya Allah dengan segala puji-Mu, saya bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepadaMu. Semoga shalawat dari Allah selalu tercurah atas hamba dan rasulNya, sayyidina Muhammad, keluarganya dan seluruh sahabatnya. Dan akhir dari seruan kami adalah al hamdulillahirabbil 'alamin (segala puji bagi Allah Rabb sekalian alam).

 

1&2. Sebab pertama dan kedua: Iman dan Amal shaleh.

Dalam al Qur'anul Karim iman disebutkan sebagai sebab yang  paling utama yang  akan mengantarkan seseorang ke surga –dengan izin Allah  -akan tetapi ia selalu disebutkan beriringan dengan amal shaleh. Oleh karena itu hampir tidak engkau dapati satu tempat di dalam  al Qur'an yang  di situ disebutkan iman dan bahwasanya ia penyebab masuk surga kecuali selalu diiringi dengan amal shaleh. Dan pintu  amal-amal shaleh itu –alhamdulillah-sangat luas dan banyak serta jalan-jalan untuk memperoleh pahala itu juga luas dan beraneka macam, tidak ada yang  dapat menghitungnya kecuali Allah . Allah  berfirman :

"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah [2]:82)

 

Ayat-ayat dan hadits–hadits shahih yang semakna dengan ini sangatlah banyak dan sullit dihitung. Sebagai contoh :

"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya." (QS. Al-Baqarah [2]:25)

 

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal". (QS. Al-Kahfi [18]: 107)

 

Juga (QS. Luqman [31]:8), (QS. Al-Hajj [22]:14, 23 dan 56). (QS. Al-Fath [48]:5), (QS. Al-Hadiid [57]:12 dan 21), (QS. At-Taghabun [64]:9), (QS. At-Thalaq [65]:11), (QS. Al-Buruuj [85]:11), (QS. Al-Bayyinah [98]:7), (QS. Al-Mu 'minuun [23]: 1-11) dan (QS. Al-Ankabuut [29]:57)

 

3. Sebab ketiga: taqwa

Di antara definisi taqwa yang terpenting adalah:

 

الخَوْفُ مِنَ الْجَلِيْلِ، وَالْعَمَلُ بِالتَّنْزِيْلِ، وَالْقَنَاعَةُ بِالْقَلِيْلِ، وَاْلاِسْتِعْدَادُ لِيَوْمِ الرَّحِيْلِ.

"Takut kepada yang maha Agung, beramal dengan wahyu yang diturunkan, qana'ah dengan rizki yang sedikit dan bersiap-siap untuk hari keberangkatan (kematian)". (ini adalah definisi taqwa menurut sahabat 'Ali bin Abi Thalib, pent.).

Di antara definisi taqwa juga adalah: "Hendaknya engkau beramal dengan ketaatan kepada Allah di atas cahaya dari Allah (yakni sebagaimana disebutkan dalam kitabullah dan sunnah nabiNya), engkau mengharap pahala Allah, dan hendaknya engkau meninggalkan maksiat kepada Allah di atas cahaya dari Allah, engkau takut akan hukuman Allah." (ini adalah  definisi taqwa menurut salah seorang sahabat yang lain, pent.)

Untuk memperoleh tambahan yang rinci tentang taqwa dan maknanya, lihatlah kitab "Madaarijus Saalikiin" dan "Ighaatsatul Lahafaan", keduanya karya Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah.

 

Allah  berfirman:

 

"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir)". (QS. Al-Hijr [15]:45)

 

Bahkan surga itu hanya disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah :

 

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa." (QS. Ali Imran [3]:133)

Dan Rasulullah  ditanya oleh salah seorang sahabatnya:

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ r عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّةَ. قَالَ (( تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ))  وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ: (( الفَمُ وَالْفَرْجُ)) [ رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ و ابن ماجه وأحمد، سلسلة الأحاديث الصحيحة: 977 ]

"Rasulullah ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan orang kedalam surga, beliau  bersabda: "Taqwa kepada Allah dan akhlak yang bagus." Dan beliau ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka, maka beliau bersabda: "Mulut dan kemaluan". (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad; Silsilatul Ahaadiits ash Shahihah, no.977)

 

4. Sebab keempat: Taat kepada Allah I dan RasulNya e.

Allah  berfirman: 

"Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barangsiapa yang berpaling niscaya akan diazabnya dengan azab yang pedih". (QS. Al Fath [48]:17)

Imam Bukhari meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah  bahwa Rasulullah bersabda:

كُلُّ أُمَّتِيْ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أََبَى قِيْلَ :وَمَنْ يَأْبَى يَا رَسُولَ اللَّهِ؟  قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِيْ دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِيْ فَقَدْ أَبَى. [فتح الباري بشرح صحيح النخاري، 13/249]

"Seluruh umatku akan masuk ke surga kecuali siapa yang enggan" sahabat bertanya, 'Siapakah yang enggan wahai Rasulullah'? beliau bersabda: "Barangsiapa yang taat kepadaku dia akan masuk surga dan barangsiapa yang maksiat kepadaku maka dialah yang enggan". (Fathul Bari, syarah shahih Bukhari, 13/249)

 

5. Sebab kelima: Berjihad di jalan Allah.

Yaitu dengan berperang di jalan Allah  dengan harta dan jiwa. Allah  berfirman:

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur'an."  (QS. At-Taubah [9]:111)

 

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. (QS. As-Shaff [61]:10-12)

 

6. Sebab keenam: Taubat

Taubat itu menghapus dosa-dosa sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah :

((التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ)) [رواه ابن ماجه، صحيح الجامع، 3008]

"Orang yang bertaubat dari dosa itu seperti orang yang tidak berdosa". (HR. Ibnu Majah, shahihul jami', no.3008)

 

Dan Allah  berfirman,

"kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dantidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun". (QS. Maryam [19]:60)

 

7. Sebab ketujuh: Istiqamah di atas dienullah (agama Allah)

Allah berfirman,

"Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan". (QS. Al-Ahqaaf [46]:13-14)

 

Dan dari sahabat Sufyan bin Abdullah ats Tsaqafi, dia berkata:

قلت: يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِيْ فِي الإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ قاَلَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ.[ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.]

Aku berkata: Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam suatu perkataan yang aku tidak perlu bertanya lagi kepada seorang pun setelah engkau. Beliau bersabda: "Katakanlah, aku telah beriman kepada Allah kemudian istiqamahlah". (HR. Muslim, syarah shahih Muslim, 2/367)

 

8. Sebab kedelapan: Menuntut ilmu karena Allah I semata.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah dia berkata, telah bersabda Rasulullah :

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللَّهِ تَعَالَى يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةَ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ؛ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ. [رَوَاهُ مُسْلِمٌ، شرح صحيح مسلم للنووي، 17/24]

"Dan barangsiapa menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah mudahkan baginya jalan menuju ke surga. Dan tidaklah berkumpul satu kaum di sebuah rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) mereka membaca kitabullah (Al-Qur'an) dan saling mempelajarinya diantara mereka kecuali akan turun kepada mereka sakinah (ketentraman), mereka akan diliputi rahmat, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka di depan para malaikat yang ada di sisiNya; dan barangsiapa yang amalnya lamban maka nasabnya tidak akan mempercepatnya." (HR. Muslim, syarah shahih Muslim, 17/24)

(Yang dimaksud dengan sakinah dalam hadits ini adalah keadaan dimana hati menjadi tentram sehingga tenang dan tidak sedikitpun cenderung kepada syahwat atau merasa takut, pent.)

9. Sebab kesembilan: Membangun masjid

Imam Bukhari meriwayatkan dari Utsman bin 'Affan , bahwa dia mendengar Rasulullah  bersabda:

مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ. [فتح الباري، 1/544]

 "Barangsiapa membangun masjid karena mengharap wajah Allah, maka Allah akan membangun untuknya yang seperti di surga". (Fathul Bari, 1/544)

 

 

10. Sebab kesepuluh: Akhlak yang bagus (Husnul Khuluq)

Rasulullah  bersabda,

أَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقاًّ، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحاً، وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسُنَ خُلُقُهُ. [رواه أبو داود بإسناد صحيح، صحيح الجامع، 1464]

"Aku menjamin sebuah rumah di surga yang terendah bagi siapa yang meninggalkan perdebatan (berbantah-bantahan) meskipun dia benar, dan aku menjamin sebuah rumah di surga yang tengah-tengah bagi siapa yang meninggalkan dusta meskipun ia bercanda, dan aku menjamin sebuah rumah di surga yang paling tinggi bagi siapa yang bagus akhlaknya." (HR. Abu Daud dengan sanad, shahih, shahihul jami', 1464)

Dan dalam haditsnya yang lain:

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ  عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الجَنَّة. قال (( تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ))  وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ: (( الفَمُ وَالْفَرْجُ)) [ رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ و ابن ماجه وأحمد، سلسلة الأحاديث الصحيحة: 977 ]

Rasulullah ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan orang kedalam surga, beliau e bersabda: "Taqwa kepada Allah dan akhlak yang bagus." Dan beliau ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka, maka beliau bersabda: "Mulut dan kemaluan". (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad; Silsilatul Ahaadiits ash Shahihah, no.977)

Termasuk di dalam akhlak yang bagus beberapa perkara yang diringkas oleh 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ketika ia ditanya tentang akhlak Rasulullah e maka ia menjawab:

((كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ)). [رواه مسلم و أحمد]

"Adalah akhlak beliau itu Al-Qur'an". (HR. Muslim dan Ahmad)

Rasulullah adalah  qudwah (teladan) kita, Allah telah memuji beliau dengan firmanNya:

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung". (QS. Al-Qalam [68]:4)

Maka marilah kita kaji kitabullah dan Sunnah nabiNya serta sirah beliau dan para sahabatnya radhiyallahu 'anhum agar kita mempelajari apa akhlak yang baik itu dan bagaimana memperolehnya. Termasuk kitab yang paling baik yang membahas tentang kepribadian (syamaail) Nabi  dan akhlak beliau adalah  kitab Mukhtashorusy  Syamaail al Muhammadiyah karya Imam Tirmidzi rahimahullah yang diringkas dan ditahqiq (diteliti) oleh Syaikh Muhammad Naashiruddin al Albani.

 

11. Sebab kesebelas: Meninggalkan perdebatan (berbantah-bantahan)

Rasulullah  bersabda:

أَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقاًّ

"Aku menjamin sebuah rumah di surga yang terendah bagi siapa yang meninggalkan perdebatan (berbantah-bantahan) meskipun dia benar". (HR. Abu Daud dengan sanad, shahih, shahihul jami', 1464)

 

12. Sebab kedua belas: Meninggalkan dusta meskipun dalam bercanda

Rasulullah  bersabda:

أَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقاًّ، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحاً.

"Aku menjamin sebuah rumah di surga yang terendah bagi siapa yang meninggalkan perdebatan (berbantah-bantahan) meskipun dia benar, dan aku menjamin sebuah rumah di surga yang tengah-tengah bagi siapa yang meninggalkan dusta meskipun ia bercanda." (HR. Abu Daud dengan sanad, shahih, shahihul jami', 1464)

 

13. Sebab ketiga belas: Selalu bersuci setiap kali hadats (batal wudhu') dan shalat dua rakaat setelah adzan.

Imam Tirmidzi (dalam sunannya), Al-Hakim dan Ibnu Khuzaimah (dalam shahihnya) meriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya radhiyallahu anhuma. Bahwa  pada suatu pagi Rasulullah  memanggil Bilal, lalu beliau e bersabda:

يَا بِلاَل بِمَ سَبَقْتَنِيْ إِلَى الْجَنَّةِ؟ إَنَّنِيْ دَخَلْتُ البَارِحَةَ الجَنَّةَ فَسَمِعْتُ خَشْخَشَتَكَ [أَيْ صَوْتَ مِشْيَتِكَ] أَمَامِيْ. فَقَالَ بِلاَل: يَا رَسُوْلَ اللهِ! مَا أَذَنْتُ قَطُّ إِلاَّ صَلَّيْتُ رَكْعَتَيْنِ، وَلاَ أَصَابَنِيْ حَدَثٌ قَطُّ إِلاَّ تَوَضَّأْتُ عِنْدَهُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ r: بِهَذَا. [صحيح الترغيب والترهيب، 194]

"Wahai Bilal dengan apa engkau mendahuluiku ke surga? Sesungguhnya aku semalam masuk ke dalam surga lalu aku mendengar suara jalanmu di depanku" Bilal berkata, 'Wahai Rasulullah, aku tidak pernah adzan kecuali setelah itu aku shalat dua rakaat dan aku tidak pernah hadats (batal wudhuku) kecuali aku berwudhu' ketika itu'. Maka bersabda Rasulullah, "Dengan inilah". (HR. Tirmidzi, Al-Hakim dan Ibnu Khuzaimah, shahihut targhib wat tarhib, 194).

 

14. Sebab keempat belas: pergi ke masjid dan kembali darinya untuk menunaikan shalat.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari sahabat Abu Hurairah  dari Nabi  :

 مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ رَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلاً كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ. [شرح صحيح مسلم للنووي,5/176]

"Barangsiapa yang pergi pada pagi hari atau sore hari ke masjid, maka Allah menyediakan untuknya hidangan di surga tiap kali ia pergi baik pagi atau sore." (Syarah shahih  Muslim lin Nawawi,5/176).

Imam an Nawawi rahimahullah  berkata dalam menerangkan hadits ini, "Ucapan beliau, "Allah sediakan untuknya hidangan (nuzulan) di surga " An Nuzul  (hidangan) ialah apa yang disuguhkan kepada tamu di saat kedatangannya."

 

 


15. Sebab kelima belas: Memperbanyak sujud kepada Allah

Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari sahabat Rabi'ah bin Ka'ab Al-Aslami khadim (pelayan) Rasulullah dan salah seorang sahabat dari ahlusshuffah (yang menetap di serambi masjid Nabi ), ia berkata:

كُنْتُ أَبِيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ : فَآتِيْهِ بِوَضُوْئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ: سَلْنِيْ،  فَقُلْتُ: أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ. فَقَالَ: أَوَ غَيْرَ ذَلِكَ؟  قُلْتُ: هُوَ ذَاكَ، قَالَ: فَأَعِنِّيْ عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُوْدِ.[ رَوَاهُ مُسْلِمٌ.]

Ia berkata                 : 'Saya bermalam bersama Rasulullah , lalu saya membawakan air wudhu' dan keperluan beliau'.

Maka beliau berkata:  Mintalah kepadaku.

Saya berkata             :  Saya minta berteman dengan engkau di surga.

Bertanya nabi            : Apa tidak ada lain dari itu?

Jawabku                     : Itu saja.

Beliau bersabda       : Maka bantulah saya atas dirimu dengan banyak bersujud." (HR. Muslim)

 

16. Sebab keenam belas: Haji yang mabrur.

مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ. [رواه البخاري, فتح الباري 3/382]

"Barangsiapa yang haji lalu ia tidak berkata-kata yang kotor (yang menimbulkan birahi) dan tidak berbuat fasik maka ia pulang dalam keadaan sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya". (HR. Bukhari, Fathul Bari, 3/382)

الحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ. [رواه أحمد و الطبراني، صحيح الجامع، 317]

"Haji mabrur itu tidak ada balasannya selain surga". (HR. Imam Ahmad dan Thabrani, shahihul jami', 217)

 

 

17. Sebab ketujuh belas: Membaca ayat kursi setiap kali selesai shalat fardhu

Dari Abu Umamah Al Baahili , ia berkata, telah bersabda Rasulullah :

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ لَمْ يَحُلْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ الْمَوْتُ. [رواه النسائى و ابن السني، السلسلة الصحيحة، 972]

"Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat (fardhu) maka tidak ada yang menghalanginya antara dia dengan surga kecuali kematian". (HR. An-Nasai dan Ibnus Sunniy, Silsilah Ash Shahihah, 972)  

Sebagaimana ada juga dzikir-dzikir lain yang barangsiapa mengucapkannya dengan penuh keyakinan (akan isinya) maka dijanjikan baginya surga, contoh: dalam Shahih Bukhari dari sahabat Syaddad bin Aus, dari Nabi, beliau bersabda:

سَيِّدُ  اْلاِسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ: اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ؛ مَنْ قَالَهَا فِي النَّهَارِ مُوْقِناً بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ.[ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ , فتح الباري 11/97]

"Penghulu Istighfar adalah: 'Ya Allah, Engkaulah Rabbku, tiada Tuhan kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku dan aku adalah  hambaMu, dan aku tetap pada perjanjian teguhMu dan janjiMu sekuat tenagaku, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan perbuatanku, aku mengakui akan nikmatMu kepadaku dan aku mengakui akan dosaku maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau'.

(Beliau bersabda): "Barangsiapa yang membaca doa ini di waktu pagi dengan yakin, lalu  meninggal sebelum malam, maka ia termasuk ahli surga dan barangsiapa yang membacanya di waktu malam, kemudian ia meninggal sebelum pagi maka ia termasuk ahli surga". (HR. Bukhari, Fathul Bari, 11/97)

 

 

18. Sebab kedelapan belas: Shalat sunnah 12 raka'at setiap hari

مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ: أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ المَغْرِبِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْغَدَاةِ (الفَجْرِ). [رواه الترمذي، صحيح الجامع، 6263]

"Barangsiapa yang shalat dalam sehari semalam 12 rakaat maka dibangunkan baginya sebuah rumah di surga; 4 rakaat sebelum dhuhur dan 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat sesudah maghrib, 2 rakaat sesudah Isya', dan 2 rakaat sebelum Shubuh". (HR. Tirmidzi, shahihul jami', 6362)

 

19. Sebab kesembilan belas: Menyebarluaskan salam, memberi makan, menyambung tali silaturrahim dan shalat malam

يَا أَيُّهَا النَّاسُ,  أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوْا اْلأَرْحَامَ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا اْلجَنَّةَ بِسَلاَمٍ. [رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ و ابن ماجه , صحيح ابن ماجه 1097]

"Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah tali silaturrahmi  dan shalat malamlah disaat manusia sedang tertidur agar kalian masuk surga dengan selamat". (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah 1097)

 

20. Sebab kedua puluh: Jujur dalam bicara, menepati janji, menunaikan amanat, menjaga farji (kemaluan), ghaddhul bashar (menundukkan pandangan  dari yang haram) dan menahan tangan (dari mengganggu orang lain).

Dari Ubadah bin Shamit dari Nabi  bersabda:

اِضْمَنُوْا لِي سِتًّا مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَضْمَنْ لَكُمُ الْجَنَّةَ، اُصْدُقُوْا إِذَا حَدَثْتُمْ، وَأَوْفُوْا إَذَا وَعَدْتُمْ، وَأدُّوا إِذََا ائْتُمِنْتُمْ وَاحْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ وَغُضُّوا أَبْصَارَكُمْ، وَكُفُّوا أَيْدِيَكُمْ. [رواه ابن خزيمة وابن حبان والحاكم، وحسنه الألباني في السلسلة الصحيحة، 147]

"Jaminlah untukku 6 (enam) perkara dari diri kalian niscaya aku jamin untuk kalian surga; Jujurlah jika kalian berbicara; tepatilah jika kalian berjanji; tunaikanlah amanat jika kalian diberi amanat; jagalah farji-farji kalian; tundukkanlah pandangan-pandangan kalian dan tahanlah tangan-tangan kalian". (HR. Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hiban dan al-Hakim, dihasankan oleh al Albani dalam Silsilah As Shahiihah, 147)

 

21. Sebab kedua puluh satu (Khusus untuk kaum wanita): Menunaikan shalat yang lima waktu sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, berpuasa Ramadhan, menjaga farji  (kemaluan) dan taat pada suami.

Ibnu Hibban meriwayatkan dalam shahihnya dari sahabat Abu Hurairah, bahwa  Rasulullah bersabda:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَةْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: أُدْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ. [صحيح الجامع، 660]

"Jika seorang wanita shalat yang lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga farjnya dan ta'at pada suaminya, niscaya akan diserukan kepadanya: 'Masuklah ke dalam surga dari pintu-pintu surga manapun yang engkau sukai". (Shahihul jami', 660)

 

22. Sebab kedua puluh dua: Mendidik dan mengasuh tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan.

Abu Ya'la meriwayatkan dalam musnadnya dari sahabat Anas bin Malik, ia berkata, 'Telah bersabda Rasulullah:

مَنْ كُنَّ لَهُ ثَلاَثُ بَنَاتٍ، أَوْ ثَلاَثُ أَخَوَاتٍ، فَاتَّقَى اللهَ وَ أَقَامَ عَلَيْهِنَّ كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا، وَأَوْمَأَ بِالسَّبَّابَةِ وَاْلوُسْطَى. [سلسلة الأحاديث الصحيحة، 295]

"Barangsiapa yang punya 3 (tiga) anak perempuan atau 3 (tiga) saudara perempuan lalu ia bertakwa kepada Allah (dalam mengasuhnya) dan menangani urusan serta kebutuhannya maka ia akan bersamaku di surga seperti ini (beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya). " (Silsilatul Ahadiits As Shahiihah, 295.)

Dalam shahih Muslim dan Sunan Tirmidzi (4/281), telah bersabda Rasulullah:

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ دَخَلْتُ أَنَا وَهُوَ الْجَنَّةَ كَهَاتَيْنِ وَأَشَارَ بِإِصْبِعَيْهِ. [رواه مسلم و الترمذي]

"Barangsiapa yang menanggung (mengasuh) dua anak perempuan maka aku dan dia akan masuk ke dalam surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan kedua jarinya".

 

23. Sebab kedua puluh tiga: Bersabar dan mengharap pahala atas kematian anak-anak atau orang-orang yang dicintainya.

Rasulullah  bersabda:

مَنِ احْتَسَبَ ثَلاَثَةً مِنْ صُلْبِهِ، دَخَلَ الْجَنَّةَ. قَالَتِ امْرَأَةٌ: وَاثْنَانِ؟ قَالَ: وَاثْنَانِ. [رواه النسائى وابن حبان، صحيح الجامع، 5969]

"Barangsiapa yang mengharap pahala atas kematian tiga orang anak kandungnya, dia akan masuk surga. Salah seorang ibu bertanya:'Bagaimana kalau dua?' Rasulullah menjawab: "Juga dua". (HR. An-Nasai dan Ibnu Hiban, shahihul jami', 5969)

Beliau  juga bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَمُوْتُ لَهُمَا ثَلاَثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ، لَمْ يَبْلُغُوْا حِنْثاً، إِلاَّ أَدْخَلَهُمَا اللهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُمْ. [رواه الإمام أحمد والنسائي وابن حبان، صحيح الجامع، 5781]. و روى الإمام أحمد في مسنده عن أبي هريرة عن النبي r : يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: مَا لِعَبْدِي الْمُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ إِذَا قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا، ثُمَّ احْتَسَبَهُ إِلاَّ الْجَنَّةُ. [صحيح الجامع، 8139]

"Tidak ada dari dua orang muslim (ayah dan ibu) yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya yang belum baligh melainkan Allah akan masukkan keduanya ke dalam surga karena rahmatNya (kasih sayingNya) kepada mereka (anak-anaknya)". (HR. Ahmad, An-Nasai dan Ibnu Hibban, shahihul jami', 5781)

Dan Imam Ahmad serta Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi, "Allah I berkata:

يَقٍُوْلُ اللَّهُ تَعَالىَ: مَا لِعَبْدِي اْلمـُؤْمِنِ عِنْدِيْ جَزَاءٌ إِذَا قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْياَ ثُمَّ احْتَسَبَهُ إِلاَّ الْجَنَّةُ. [رواه أحمد و البخاري]ٍ

"Tidak ada balasan disisiKu bagi seorang hambaKu yang mu 'min jika Aku ambil orang yang dicintainya dari penghuni dunia kemudian ia mengharap pahala (atas musibah itu) melainkan surga sebagai balasannya". (Shahihul Jami', 8139)

 

24. Sebab kedua puluh empat: Memelihara anak yatim.

Imam Bukhari meriwayatkan di dalam shahihnya dari Sahl bin Sa'ad dari Nabi bersabda:

أَنَا وَ كَافِلُ اْليَتِيْمِ فِي اْلجَنَّةِ هَكَذَا، وَقاَلَ بِإِصْبُعَيْهِ السَبَّابَةِ وَاْلوُسْطَى. [فتح الباري، 1/436]

"Saya dan orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini, dan beliau mengisyaratkan dengan dua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah". (Fathul Bari,1/436)

 

25. Sebab kedua puluh lima: Menjenguk orang sakit atau mengunjungi seorang saudara di jalan Allah.

Dari sahabat Abu Hurairah  dari Nabi :

مَنْ عَادَ مَرِيْضاً أَوْ زَارَ أَخاً لَهُ فِي اللَّهِ ناَدَاهُ مُنَادٍ:  أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشاَكَ، وَ تَبَوَّأْتَ مِنَ اْلجَنَّةِ مَنْزِلاً.[ رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وابن ماجه, و حسنه الألباني في صحيح الجامع 6387]

Dan beliau  bersabda :

مَنْ عَادَ مَرِيْضاً لَمْ يَزَلْ فِيْ خُرْفَةِ اْلجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ. [رواه مسلم, شرح صحيح مسلم 361:16]

"Barangsiapa menjenguk orag sakit maka senantiasa ia berada di kebun surga sampai ia kembali." (HR. Muslim, Syaarah Shahih Muslim, 16/361).

 

26. Sebab kedua puluh enam: Menjaga dua perkara.

Dari Abdullah bin 'Amru radiyallahu 'anhuma dari Nabi  bersabda:

"Ada  dua perkara, tidak ada seorang hamba muslim yang selalu menjaga keduanya melainkan ia akan masuk surga, kedua perkara itu mudah tetapi orang yang mengamalkannya sedikit; yakni bertasbih (membaca subhanallah) sepuluh kali setiap selesai shalat fardhu, membaca alhamdulillah sepuluh kali dan membaca Allahu  Akbar sepuluh kali, maka ia adalah  150 bacaan dengan lisan (karena dibaca lima kali dalam sehari, pent.) dan (dicatat) 1500 dalam mizan (timbangan akhirat). Dan membaca Allahu Akbar 34 kali ketika hendak tidur, membaca alhamdulillah 33 kali dan membaca subhanallah 33 kali, maka itu adalah  100 bacaan dengan lisan dan dicatat 1000 dalam mizan." Sungguh aku telah melihat Rasulullah menghitung kalimat-kalimat tersebut dengan tangannya. Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana kedua hal itu mudah mudah tetapi orang yang mengamalkannya sedikit?" Beliau bersabda, "Syaitan mendatangi salah seorang di antara kalian ketika  hendak tidurnya lalu ia membuatnya tertidur sebelum sempat mengucapkan dzikir tersebut, dan mendatangi salah seorang di antara kalian dalam shalatnya lalu ia mengingatkan orang itu tentang hajatnya sebelum sebelum sempat mengucapkan dzikir tersebut." (HR, Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasa'i dan Ibnu Hibban, Shahihut Targhib 603)

 

27. Sebab kedua puluh tujuh: Toleransi (mempermudah) dalam jual-beli.

Imam Bukhari meriwayatkan dalam At Taarikh al Kabiir , An Nasai dan lainnya dari sahabat Utsman bin Affan, ia berkata, telah bersabda Rasulullah:

"Allah 'Azza wa jalla memasukkan ke dalam surga seorang laki-laki yang dahulunya dia itu mudah (toleran) sebagai pembeli, penjual, pembayar dan penuntut". (Silsilatul Ahaadits Ash Shahihah, no.1181)

 

28. Sebab kedua puluh delapan: Memaafkan orang yang kesulitan (membayar hutang).

Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari sahabat Hudzaifah, dari Nabi: "Sesungguhnya seorang laki-laki meninggal lalu ia masuk surga maka ditanyakan kepadanya, apa yang dahulu biasa engkau lakukan? Maka dia berkata: 'Sesungguhnya aku dahulu berjual beli dengan manusia maka aku memberi tempo orang yang kesulitan dan aku maafkan dalam hal mata uang atau uang'. Maka diampuni baginya". (Syarah Shahih Muslim Lin Nawawi, 10/483)

Dalam shahih muslim juga dari Abu Hurairah, bahwa  Rasulullah  bersabda:

كَانَ رَجُلٌ يُدَايِنُ النَّاسَ فَكَانَ يَقُوْلُ لِفَتَاهُ إِذَا أَتَيْتَ مُعْسِرَا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ لَعَلَّ اللهَ يَتَجَاوَزُ عَنَّا فَلَقِيَ اللهَ فَتَجَاوَزَ عَنْهُ. [شرح صحيح مسلم للنووي، 10/485]

"Ada seorang laki-laki yang biasa memberi piutang kepada manusia, lalu ia berkata kepada pembantunya (pesuruh) 'Jika engkau menemui orang yang kesulitan (membayar hutang) maka maafkanlah dia, semoga Allah memaafkan kita'. Lalu ia berjumpa kepada Allah (meninggal) dan Allah pun memaafkannya". ((Syarah Shahih Muslim Lin Nawawi, 10/485)

 

29. Sebab kedua puluh sembilan: Kumpulan amal-amal shaleh yang jika dilakukan oleh seorang muslim dalam sehari dia akan masuk surga dengan karunia Allah.

 Imam Muslim meriwayatkan dalam shahihnya dari Abu Hurairah  dia berkata,

Bersabda Rasulullah : Siapa yang pada hari ini diantara kalian berpuasa?

Abu Bakar berkata   : Saya

Beliau bersabda      : Siapa diantara kalian yang mengiringi jenazah?

Abu Bakar berkata   : Saya

Beliau bersabda       : Siapa diantara kalian yang pada hari ini memberi makan orang miskin?

Abu Bakar berkata   : Saya

Beliau bersabda       : Siapa diantara kalian yang pada hari ini menjenguk orang sakit?

Abu Bakar berkata   : Saya

Rasulullah bersabda: "Tidaklah berkumpul amal-amal tersebut pada satu orang melainkan ia akan masuk surga". (Syarah Shahih Muslim Lin Nawawi, 15/164)

 

30. Sebab ketiga puluh: Bersabar atas hilangnya nikmat penglihatan (buta).

Dari Abu Hurairah, dari Nabi:

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : مَنْ أَذْهَبْتُ حَبِيْبَتَيْهِ فَصَبَرَ وَ احْتَسَبَ لَمْ أَرْضَ لَهُ ثَوَاباً دُوْنَ الْجَنَّةِ. [رواه الترمذي, صحيح الجامع: 8140]

"Allah berkata: 'Barangsiapa yang Aku hilangkan dua hal yang dicintainya (kedua matanya) lalu bersabar dan mengharap pahala maka aku tidak ridha sebagai balasan baginya selain surga". (HR. Tirmidzi, shahihul jami', 8140)

 


0 komentar:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template